Kamis, 31 Maret 2011

Belajar Dari Air Dalam Kehidupan Kita Sebagai Manusia

Tanpa air dunia akan kering kerontang, tak ada kehidupan, yang ada adalah kesunyian yang mencekam. Berdasar dari artikel yang pernah saya baca manusia normal bisa bertahan hidup tanpa makanan hingga 7 hari, tetapi tanpa air paling lama hanya 3 hari. 

Para pecinta alam sedang melakukan arung jeram di Sungai Serayu
Alloh SWT. menurunkan rizkinya kepada setiap mahluk hidup melalui hujan yang turun dari langit. Air tersebut menembus dan merembes ke dalam tanah untuk kemudian menjadi mata air, mata air menjadi sungai, sungai di bendung jadilah sebuah dam. Sebagian lagi ada yang turun langsung ke dam alam atau ke lautan. Sumber-sumber air inilah yang diolah oleh manusia untuk keperluan hidup sehari-hari manusia. Sebagian lagi dugunakan untuk mengaliri irigasi pengairan sawah, kolam ikan dan lain-lain.Selain manusia air juga dibutuhkan oleh seluruh mahluk hidup yang ada di muka bumi ini. Sehingga dunia ini semakin lengkap dan semarak dengan kehadiran mereka. Pemanfaatn air oleh mahluk hidup tersebut menghasilkan air buangan yang ditampung di sungai dan akhirnya ke laut, air laut mengalami evaporasi berkumpul menjadi awan dan siap menurunkan hujan kembali. Begitulah siklus air di muka bumi ini yang terus berulang.

Pemandangan sungai Serayu, Banjarnegara
Air mengajarkan kepada kita untuk lebih banyak diam tetapi terus bekerja, terus mengalir dan terus bertambah banyak. Demikianpun kita sebagai manusia mestinya kita juga lebih banyak bekerja dan lebih memberikan maanfaat bagi mahluk Alloh SWT yang lain. Air juga mengajarkan kepada kita untuk bisa menyesuaikan dengan segala kondisi yang ada. Saya jadi teringat dengan anak saya yang masih kecil ketika bertanya tentang PR dari sekolahnya yaitu kalau air masuk ke dalam botol, begaimana bentuk air, jawabannya adalah ya... jadi botol, kalau masuk ke bejana ya.. jadi bejana.. begitupun kalau masuk ke tempat yang lain. Bagaiamana kalau air didinginkan hingga suhu dibawah 0, ya... membeku jadi es.. tapi apakah air berubah zat.. tidak.. air adalah air, yang akan tetap kembali seperti semula ketika kondisinya dikembalikan seperti semula. Hal ini mengajarkan kepada kita manusia bahwa kita harus bijaksana menghadapi hidup ini, tahu situasi, bisa menyesuaikan diri dimana kita berada, bukan berarti kita berubah, tetapi tetap dengan prinsip dan jati diri kita seperti yang dicontohkan oleh air.

Air juga merupakan bahan pelarut terbaik dan universal. Dengan tingkat keasaman PH = 0 maka air bisa melarutkan hampir semua bahan kimia sehingga menjadi mudah digunakan. Gula, sirup, susu dan lain-lain dilarutkan dengan air sehingga menjadi mudah dan enak kita minum. Air melarutkan sabun cuci sehingga bisa membersihkan baju atau lantai yang kotor. Pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa kita bisa menjadi pelarut dalam kekerasan hidup. Seseorang anak yang keras kepala dan bandel dengan tenang kita ajak bicara sehingga menjadi lebih baik. 

Jangan main-main dengan kekuatan air. Air yang terkumpul dalam jumlah banyak selain dapat berguna secara positif tetapi juga dapat berakibat fatal apabila salah dalam mensikapinya. Air yang terkumpul dengan kekuatan arusnya bisa menggerakan kincir dan memutar turbin sehingga didapat listrik dengan daya ratusan mega watt. Sekarang sedang dilakukan penelitian tentang bagaimana memanfaatkan tenaga ombak di lautan yang sangat dahsyat sehingga didapat tenaga listrik yang ramah lingkungan.

Perairan Batam by Arian Sukma
Selain hal positif air juga akan menjadi kekuatan yang maha dahsyat ketika manusia salah dalam melakukan pengelolaannya. Air bisa berbentuk air bah yang siap menyapu segala bentuk peradaban manusia yang berada didepannya. Banjir bandang muncul karena manusia tidak arif dalam mengelola hutan dan tata lingkungan perkotaan yang baik seperti daerah resapan yang hilang atau selokan yang mampat akibat banyaknya sampah yang dibuang sembaranga, atau bisa berbentuk tsunami seperti yang terjadi di Jepang atau di Aceh beberapa waktu yang lalu. Limbah manusia atau industri yang tidak dikelola dengan baik juga akan menjadikan pencemaran dan bencana lingkungan yang mengancam kehidupan manusia. 

Kita sebagai manusia bisa belajar dari sifat air tersebut, bahwa kalau sebagai manusia bisa bersatu dan melakukan hal-hal positif maka kita bisa melakukan apapun juga, menaklukan kekuatan jahat seberapa besarpun pasti bisa. Membongkar gunung dan menguras lautanpun pasti bisa. Sebaliknya kalau kita bersatu untuk hal-hal yang tidak baik akan bisa juga tetapi akibatnya akan menghancurkan tata kehidupan yang sudah baik dan merugikan diri kita sendiri.

Image intensity of tsunami in Japan (www.exploredia.com)
Terlalu banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari sifat-sifat air dan tidak mungkin terungkap semua Bagaimanapun air diciptakan oleh Alloh SWT. untuk menunjang kehidupan manusia di dunia. Manusialah sebagai salah satu mahkluk-Nya yang mampu mengolah karunia Alloh tersebut. Positif dan negatif manusialah yang memanfaatkan. Bencana yang datang kalau kita renungi berawal dari kesalahan manusia juga. Terkadang kita tidak menyadari, terlalu bodoh kita dihadapan Alloh SWT, tetapi kadang kita justru terlalu sombong dan tidak mengakui kenyataan tersebut.

Semoga kita semua mampu mentafakuri dan merenungi dengan mempelajari sifat-sifat air, dengan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan membuat semakin tunduk dan patuh kepada Sang Maha Pencipta, Alloh SWT. Jika ciptaan-Nya begitu hebat bagaimana lagi kehebatan dari Sang Pencipta tersebut. Jangan sampai kita menjadi mahluk yang kufur akan nikmat, dimana terkadang kita baru menyadari ketika semuanya sudah terlambat.

Wallohu a'lam bi showab.

Terimakasih.
YS


 


Rabu, 30 Maret 2011

Bangunan Penangkap Sumber Sumber Air Baku (2)


Bangunan Intake terdiri dari 4 (empat) macam yaitu :
1.   Reservoir Intake (Intake Tower)
Reservoir Intake
Intake Tower terletak pada bagian pelimpahan atau dekat sisi bendungan. Pondasi menara (tower) terpisah dari bendungan dan dibangun pada bagian hulu. Menara terdiri atas beberapa inlet yang terletak pada ketinggian yang bervariasiuntuk mengantisipasi fluktuasi tinggi muka air dapat mengalir secara gravitasi ke fasilitas penjernihan air, maka intake tower tidak diperlukan.

2.   River Intake
River Intake
River Intake terdiri atas sumur beton berdiameter 3 – 6 m yang dilengkapi 2 atau lebih pipa besar yang disebut penstock. Pipa-pipa tersebut dilengkapi dengan katup sehingga memungkinkan air memasuki intake secara berkala. Air yang terkumpul dalam sumur kemudian dipompa dan dikirim kedalam instalasi pengolahan. River Intake terletak pada bagian hulu kota untuk menghidari pencemaran oleh air buangan.

3.   Lake Intake
Lake Intake terdiri atas satu atau lebih pipa bell-mouthed yang dipasang di dasar danau. Bell-mouthed ditutup dengan saringan (screen). Sebagai penyangga pipa dibuat jembatan yang menghubungkan pipa dari danau menuju tempat pengolahan air.
Lake Intake (www.thinkorthwim.com)
4.   Canal Intake
Canal Intake (www.iecca.net)
Canal Intake terdiri atas sumur beton yang dilengkapi dengan pipa bell-mouthed yang terpasang menghadap ke atas. Terdapat saringan halus pada bagian atas untuk mencegah masuknya ikan-ikan kecil dan benda-benda terapung. Ruangan juga dilapisi dengan saringan dari kerikil.

Intake juga dilengkapi dengan beberapa perlatan penunjang, antara lain.
1.       Pipa inlet, berfungsi untuk membawa air masuk ke dalam intake.
2.      Gate valve, berfungsi untuk mengatur debit aliran air dengan jalan membuka dan menutup aliran.
3.      Screen, berfungsi untuk menyaring kotoran atau suspended solid yang mungkin terbawa dalam air.
4.      Overflow, berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan air sehingga tinggi muka air dalam bak tetap konstan.
5.      Ventilasi, berfungsi menjaga tekanan udara dalam intake agar selalu sama dengan tekanan udara luar.
6.      Pompa, berfungsi untuk menaikan air dari sumber.
7.      Drain, berfungsi untuk menguras.
8.     Bak mom, berfungsi untuk membubuhkan desinfektan.
9.      Pipa outlet, berfungsi untuk membawa air keluar dari intake.
10.  Ruang operator

      Jenis bangunan intake sangat tergantung dari lokasi sumber air bakunya, juga faktor biaya baik biaya kontruksi, operasional maupun pemeliharaannya. Selain itu juga tergantung dengan tingkat sedimentasi dari lokasi sumber air baku. Faktor estetis juga bisa menjadi pertimbangan. Kombinasi dari beberapa tipe bangunan intake juga bisa dilakukan untuk mengakomodir kondisi di lapangan.


Sumber : Pedoman Pengenalan SPAM - Kemenpu BPPSPAM

Rabu, 23 Maret 2011

Bangunan Penangkap Sumber Sumber Air Baku (1)



Sebelum dialirkan ke bangunan instalasi pengolahan air minum (WTP), air baku yang berada dialam tentunya harus di tampung dahulu atau diarahkan pada suatu tempat yang dinamakan bangunan penangkap air baku.
Macam dan jenis bangunan penangkap air baku

1. Brocaptering.
    Merupakan bangunan penangkap air artesis -/+ yang muncul ke permukaan tanah secara alami. Airnya ditampung sedemikian rupa dengan konstruksi bangunan yang tidak mengganggu sistem pengalirannya, kemudian airnya dialirkan dengan sistem perpipaan / tanpa dialirkan untuk dimanfaatkan masyarakat sebagai air minum. Kualitas airnya relative baik, dibandingkan dengan sumber air dari permukaan, dan secara kuantitas jumlahnya sangat terbatas dan hanya terbatas pada beberapa daerah tertentu saja.
Pengumpulan air dari sumber mata air harus menjaga kondisi tanah disekitarnya. Air permukaan tidak boleh meresap dan bercampur dengan mata air. Suatu dinding dibangun dikedalaman dimana air meresap ke dalam ruang pengumpul air. Ruang pengumpul dilengkapi dengan pipa, katup dan manhole sesuai kebutuhan. Tangki dapat dikosongkan dengan adanya saluran dan pipa overflow. Jika air yang meresap mengandung air, perlu dibangun ruang pengendapan. Pada bagian permukaan bangunan, perlu dibangun saluran drainase disekeliling bangunan agar segera dapat membuang air permukaan.

2. Bangunan Pengambilan Air Baku (Intake)
Intake building PT. Aetra Air Jakarta (PAM JAYA) di Kalimalang JakTim
    Intake adalah suatu konstruksi yang berguna untuk mengambil air dari sumber air di permukaan tanah seperti reservoir, sungai, danau atau kanal. Konstruksi intake disesuaikan menurut konstruksi bangunan air, dan umumnya secara kualitas airnya kurang baik namun biasanya secara kuatitas airnya cukup banyak.

Lokasi Intake harus memperhatikan beberapa factor di bawah ini :
1.       Kualitas air yang tersedia harus baik.
2.      Berlokasi d tempat dimana tidak terdapat arus / aliran kuat yang dapat merusak intake.
3.      Selama banjir, air tidak boleh masuk ke dalam intake.
4.      Sebaiknya sedekat mungkin dengan stasiun pemompaan.
5.      Pasokan tenaga harus tersedia dan dapat digunakan.
6.      Angin yang menyebabkan sedimentasi harus dihindari.
7.      Lokasi harus mudah dijangkau dan dekat tempat pengolahan sehingga meminimalkan biaya perpipaan.
8.     Lokasi sebaiknya tidak berada di wilayah cekungan.
9.      Sebaiknya tertutup untuk mencegah sinar matahari yang bisa menstimulus pertumbuhan lumut atau ganggang di air ataupun pengotor-pengotor dari luar.
10.  Tanah tempat dibangunnya intake harus stabil.
11.   Bangunan intake harus kedap air.
12.  Pipa inlet ditempatkan dibawah permukaan sungai atau danau untuk mendapatkan air yang lebih dingin dan mencegah masuknya benda-benda yang mengapung.
13.  Sebaiknya terletak agak jauh dari bahu sungai untuk mencegah kemungkinan pencemaran.
14.  Sebaiknya terletak pada bagian hulu kota.


(bersambung)

Sumber : Pedoman Pengenalan SPAM - Kementrian PU, BPPSPAM.

Selasa, 22 Maret 2011

Falsafah Air dan Awan

Dalam menjalani hidup yang sementara ini jadilah seperti Air karena Air mengajarkan kepada kita untuk selalu merendah, walau berasal dari tempat yang lebih tinggi (langit) tetapi Air akan selalu mecari tempat yang rendah, semakin besar semakin banyak Air maka akan semakin bersemangat untuk menyelusup mencari seluruh tempat atau jalan yang lebih rendah untuk mengaliri dan memberi kehidupan yang ada di bawahnya.

Kebalikan dari itu kita jangan mengambil sifat dari Awan. Awan berasal dari yang lebih rendah (laut).Awan selalu ingin lebih cepat berada di tempat yang tinggi. Semakin ringan semakin dia tidak berbobot, kosong, dan yang jelas ketinggian Awan hanya menjadi permainan angin belaka.

Ambilah falsafah dari ke dua benda tersebut, kalau dikaitkan dengan mekanisme alam, maka antara awan dan air adalah satu kesatuan yang saling terkait. Falsafah tesebut mengajarkan kepada kita untuk selalu mawas diri dan mengingatkan kita supaya kita berdaya guna bagi orang lain dan lingkungan sekitar kita.

Terimakasih

YS