Secara umum pelayanan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas aliran air minum diperkotaan cenderung bermasalah. Hal ini tentu bukan tanpa sebab. Penulis mencoba mengulasnya secara ringkas.
Indikasi :
Masyarakat masih ada yang tidak mendapatkan pelayanan air bersih sebagaimana mestinya terutama di daerah kawasan padat penduduk dan kumuh dengan tingkat ekonomi yang masih di bawah rata-rata. Masyarakat mendapat air bersih dengan cara membeli dari tukang air keliling yang harganya tentu lebih mahal apabila menjadi pelanggan PAM.
Indikator :
- Benyaknya masyarakat yang masih menggunakan air bukan hasil pengolahan atau membeli lewat pihak ke-3.
- Banyaknya jaringan air yang bersih yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
- Banyaknya keluhan yang disampaikan pelanggan kepada pengelola air bersih atas kualitas, kuantitas dan kontinuitas aliran air.
Pemandangan sebagian kota Jakarta - Indonesia |
- Perubahan alokasi lahan yang tidak sesuai dengan Perencanaan Tata Ruang Kota yang yang telah disahkan baik lewat Perda maupun Undang-undang.
- Lemahnya sistem hukum yang tidak bisa menjerat bagi pelanggar yang tidak melaksanakan Rencana Tata Ruang Kota.
- Rencana Tata Ruang Kota yang ada tidak di publish secara umum sehingga hanya sebagian masyarakat yang mengetahui.
- Tidak mengikut sertakan peran aktif masyarakat secara umum baik dalam perencanaan maupun dalam implementasi Rencana Umum Tata Ruang Kota.
- Populasi jumlah penduduk bertambah baik secara natural (jumlah kelahiran tinggi) atau pertambahan penduduk akibat arus urbanisasi dari desa ke kota yang tidak diimbangi dengan jumlah kapasitas air bersih hasil pengolahan.
- Keterbatasan jumlah air baku baik secara kualitas maupun kuantitas.
- Air baku yang ada mengalami pencemaran sehingga mengurangi jumlah air baku yang bisa diolah. Perkembangan ekonomi yang pesat di perkotaan menuntut jumlah air bersih lebih banyak baik bagi golongan domestik (perumahan warga) maupun industri.
- Semakin mahalnya biaya investasi, operasional dan maintenance penyediaan dan pengolahan air bersih sehingga beban yang ditanggung masyarkat semakin besar sementara tidak semua masyarakat mampu membayarnya.
- Kurangnya dukungan pemerintah dari sisi investasi dalam peningkatan infrastruktur jaringan air bersih.
- Pertambahan jumlah penduduk akibat urbanisasi sebagian besar bertempat di daerah-daerah yang tidak mempunyai syarat administrasi atau liar sehingga tidak mungkin pengelola air bersih menjadikan daerah atau kelompok ini menjadi pelanggannya. minum.
- Kelemahan manajemen dan operasional dalam pengelolaan dan penyediaan air bersih.
- Banyaknya pipa yang bocor dan tidak akuratnya meter air akibat kurangnya pemeliharaan atau pencurian air bersih oleh oknum.
- Kapasitas produksi yang rendah sehingga distribusi air bersih menjadi terbatas.
- Lemahnya SDM yang ada sehingga operasional menjadi tidak efektif dan efisien.
Solusi :
- Perencanaan Tata Ruang Kota yang baik dan benar akan menyederhanakan dan melokalisir permasalahan yang muncul.
- Implementasi dari RUTRK dengan disiplin dan konsisten sehingga memudahkan operasional dan pemeliharaan oleh Perusahaan Air Bersih sehingga biaya menjadi lebih murah dan masyarakat tidak menanggung beban terlalu berat dengan tarif yang lebih murah.
Suasana pedesaan di belakang sekolah - Memperketat terbitnya Surat Ijin Mendirikan Bangunan yang tidak sesuai dengan RUTRK.
- Memperkuat penegakan hukum bagi warga atau perusahaan yang melanggar RUTRK.
- Mengumumkan secara luas dan melibatkan peran aktif masyarakat dimulai dari perencanaan awal, implementasi sampai dengan pengawasannya.
- Pemerataan pembangunan dan pusat-pusat ekonomi sehingga mencegah adanya penumpukan penduduk pada suatu daerah, hal ini untuk mengimbangi keterbatasan sumber air baku yang ada.
- Memperkuat manajemen Perusahaan Pengelola Air Bersih.
- Dalam jangka pendek perlu adanya program shortcut untuk mengatasi permasalahan air bersih yang ada pada suatu daerah. Salah satunya dengan program CSR (Corporate Social Responsibility), seperti adanya tanki air, kios air atau meter induk (hal ini akan ditampilkan pada lain kesempatan.
Sekian. Terimakasih.
jika dibandingkan dengan pedesaan, perkotaan memang masih bermasalah mengenai pengadaan dan pelayanan air bersih...
BalasHapusBegitulah pak Matrudian.. hal tersebut diperparah dengan lemahnya koordinasi antar instansi yang bertanggung jawab mengenai jaringan infrastruktur suatu kota..
BalasHapus