Reservoir distribusi merupakan bangunan penampungan air minum sebelum dilakukan pendistribusian ke pelanggan/masyarakat, yang dapat ditempatkan di permukaan tanah, di atas permukaan tanah maupun dibawah permukaan tanah.
Bangunan reservoir umumnya di letakan di dekat jaringan distribusi pada ketinggian yang cukup untuk mengalirkan air secara baik dan merata ke seluruh daerah konsumen.
Gb. Tanki sumber dari Saunders Internasional |
Fasilitas penampungan air distribusi dapat terletak di tanah atau menara. Fasilitas tersebut dapat berupa tangki “standpipe” ataupun reservoir itu sendiri. Sebutan tangki biasanya yang berhubungan struktur tempat penyimpanan air. “Standpipe” adalah suatu tipe tanki yang berada di atas tanah, dimana tingginya lebih besar dari diameternya (bentuk silinder). Kelemahan dari “Standpipe” adalah hanya air dibagian bawah untuk penggunaan darurat. Sebutan reservoir akan lebih umum dipakai untuk tempat penampungan yang lebih besar. Reservoir biasanya berupa kolam, danau ataupun suatu tempat yang dibuat secara natural ataupun dikonstruksikan dengan menggunakan geografi alami dari alam sekitarnya. (Sebagian besar reservoir berskala besar digunakan sebagai penampungan air baku, tidak untuk penampungan air bersih dalam sistem distribusi.
Sampai saat ini reservoir telah dibangun dari berbagai macam dan material (bahan) konstruksi. Reservoir yang paling lama dibuat dengan teknik penimbunan tanah. Saat ini beton dan baja adalah bahan yang paling banyak dipergunakan.
Pengoperasian vasilitas penampungan biasanya berjalan secara otomatis sesuai dengan disain operasinya untuk mengatasi fluktuasi kebutuhan dan pasokan. Tangki akan terisi apabila pasokan air melebihi kebutuhan dan akan menjadi kosong apabila pasokan air lebih rendah dari kebutuhan.
Optimalisasi Reservoir.
Gb. Tanki baja sumber dari Sauders International |
Reservoir sebagai salah satu bagian unit sistem penyediaan air minum (SPAM) mempunyai fungsi sebagai pengendali sistem supply pelayanan distribusi dimana mempunyai fluktuasi selama 24 jam, terjadi pemakaian minimum saat dimalam hari dan tengah hari sedangkan pada pagi hari dan sore hari terjadi pemakaian maximum. Dengan demikian reservoir dapat menampung pada kebutuhan distribusi di bawah dari kapasitas produksi dan akan mensupply pada kebutuhan puncak di atas kapasitas produksi.
Optimalisai sistem reservoir merupakan kegiatan pengalokasian sistem supply jaringan distribusi berdasarkan acuan letak dan kapasitas reservoir yang terbangun guna meningkatkan kualitas pelayanan distribusi dengan pendekatan besarnya beban-beban kebutuhan air pelayanan.
Gb Tanki sumber dari Sauders International |
Kegiatan optimalisai reservoir dilakukan melalui pendekatan-pendekatan terhadap :
- Estimasi kebutuhan air bersih wilayah pelayanan.
- Kondisi kapasitas aliran ke wilayah pelayanan.
- Kondisi dan kapasitas sistem supply dari IPA atau bronkaptering ke reservoir.
- Jangkauan dan elevasi serta sistem pengaliran.
Konstruksi Reservoir.
Konstruksi reservoir direncanakan berdasarkan standard-standard yang berlaku di Indonesia. Konstruksi ini dapat berupa konstruksi beton atau baja. Pertimbangannya adalah :
Gb. Tanki sumber dari Saunders International |
1. Teknis.
Dalam pertimbangan teknis penentuan reservoir harus mempertimbangan kondisi geografis, misalnya reservoir beton lebih cocok dibangun di daerah pantai karena lebih tahan korosi dari pada baja. Untuk diderah pedalaman diaman angkutan dan air untuk kerja sulit didapatkan konstruksi beton akan lebih sulit dipakai. Seandainya pertimbangannya adalah kemudahan untuk sewaktu-waktu dipindahkan maka lebih dipakai dari bahan jenis baja.
2. Ekonomi .
Segi biaya sebenarnya berkaitan dengan aspek teknis. Tingkat kesulitan teknis akan tercermin dalam nilai biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaannya. Misalnya membangun reservoir di daerah terpencil dengan volume kecil dari beton akan lebih mahal dibanding dengan membangun reservoir dari baja.
Gb. Tanki Baja sumber dari Saunders International |
Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah umur teknis atau life time dari reservoir. Dari segi ekonomis karena daya tahan beton lebih lama maka akan menghasilkan biaya penyusutan yang lebih kecil dari pada baja. Sehingga apabila penyusutan dikuantifikasi ke biaya, reservoir beton akan lebih murah dari pada reservoir baja.
Reservoir ini harus ditutup untuk mencegah masuknya air hujan atau sampah/kotoran ke dalamnya dan untuk melindungi dari gangguan manusia ataupun binatang.
Jenis-jenis Reservoir berdasar bahan konstruksinya :
A. Tangki Baja.
Banyak reservoir menara dan “standpipe” atau reservoir tanah yang dikonstruksi dari bahan bajayang dibaut atau dilas, karena baja beresiko terhadap karat, maka perlu dicat dan dilindungi dengan “Cathodic Protection”. Biasanya tangki baja jauh lebih murah dari tangki beton.
Gb Tangki Bulat sumber dari Saunders International |
B. Tanki Beton
Tanki dan reservoir beton pertama kali dibuat tanpa penutup. Perkembangan selanjutnya konstruksi ini memakai penutup dari kayu atau beton. Dengan tutup ini maka masalah sanitasi akan terselesaikan. Kelemahan umum dari bahan beton adalah biaya konstruksi yang relative lebih tinggi.
C. Tangki Beton Cetakan
Bentuk dari tangki beton tergantung dari ketersediaan cetakannya. Hal ini yang membatasi variasi bentuk strutur dan biasanya tangki ini dibuat dari segi empat ataupun bujur sangkar. Masalah lainnya adalah penempatan besi dan juga sambungan yang biasanya bocor.
Gb Proses konstruksi tangki sumber Saunders International |
D. Tangki beton Presservoir Stressed.
Konstruksi beton bertulang dimulai dari dinding bagian dalam yang menentukan bentuknya menjadi bulat. Kawat/besi press stressed baja yang dipasang membungkus bagian dalam. Reservoir yang telah selesai kemudian dilapisi dengan lapisan beton hidrolik. Desain dan konstruksi dari beton press stressed yang baik akan memberikan keuntungan antara lain : harga yang murah, relative lebih kedap dan tidak memerlukan pengecatan ataupun catodhic protection. Kekuatan tariknya yang besar, maka konstruksi ini dapat dibuat lebih tipis dan lebih sedikit tulangan baja disbanding dengan beton cetakan. Konstruksi ini hanya boleh dibangun oleh kontraktor berpengalaman dan handal.
E. Reservoir yang dilapisi dengan Beton Penggunaan Hidrolik
Cara lain untuk membangun reservoir adalah dengan menggunakan “beton penggunaan hidrolik” untuk menutupi atau melapisi reservoir timbunan tanah. Konstruksi ini dibangun dengan menggunakan beton hidrolik, anyaman tulangan dan ditutup lagi dengan beton keperluan hidrolik sebagai bahan perkuatan dan pelapisan reservoir timbunan tanah. Biayanya relative lebih murah, namun biasanya untukreservoir yang tidak terlalu dalam lagi pula sulit untuk ditutup.
(bersambung)
Sumber :
Sumber :
- Pedoman Operasi Dan Pemeliharaan Unit Distribusi dari Kemenpu BPPSPAM
- Sauders International
mas, boleh minta yg lebih detail ttg reservoir n intake gak? aku lg nyusun TA ttg analisis kebutuhan air bersih n kapasitas tampungan reservoir soalnya.
BalasHapuskenapa tidak... sy akan berusaha tampilkan lebih detail... sesuai kemampuan.. he..he tp sabar yah... btw anda kuliah dimana? trima kasih sudah berkunjung..
BalasHapussy kuliah di Jayapura mas. USTJ (univ. sains dan teknologi Jayapura).
BalasHapuskira2 untuk menanggulangi masalah kekurangan kapasitas reservoir utk kebutuhan air 10tahun mendatang disuatu wilayah, selain penambahan kapasitas reservoir, menurut mas apakah ada alternatif lain? Makasih sblmnya....
Reservoir hanya bersifat menampung air sementara sebelum dialirkan ke pelanggan, juga untuk menyimpan cadangan air apabila ada jaringan atau WTP mengalami masalah atau dalam masa pemeliharaan sehingga pelanggan masih tetap mendapat air,jadi sebenarnya yang paling penting adalah kapasitas dari WTP yang harus disesuaikan dengan demand pelanggan. Kekurangan air akibat kapasitas reservoir kurang tidak akan terjadi apabila kapasitas WTP masih sesuai atau diatas demand pelanggan karena bisa mengatur valve by-pass yang langsung ke jaringan distribusi tanpa melewati reservoir, tetapi memang kapasitas reservoir dihitung dan dibuat sesuai waktu efektif untuk melayani suatu daerah. Masalah peletakan reservoir yang tepat akan berpengaruh pada dimensi pipa distribusi sehingga menjadi lebih murah.. wah Jayapura yah.. saya pernah tinggal dan bekerja di sana.. tinggal di Furia, Abepura
BalasHapussy panggilnya bpk aja ya? hehehe
BalasHapussy tngglnya di kali acai pak. dpn agro, abepura jg.
pak, rumus utk menganalisa kapasitas tampungan reservoir dan utk mengetahui Konsumsi air rata - rata masyarakat/bln/SR yg biasa bpk pakai apa? (referensi di papua msh sangat kurang pak).
sy juga disuruh menganalisa perpipaan mulai dr intake ke reservoir. kira-kira data2 apa saja yg harus sy kumpulkan dr lokasi pak? sy mulai pusing dg skripsi sy, krn deadlinenya akhir bulan ini. mohon bantuannya pak....
rasanya kalau dipanggil mas juga blom terlalu tua kok (maunya)... he...he... wah pertanyaannya pendek tp penjelasannya butuh panjang banget.. OK siangkat ajah.. untuk mengetahui berapa konsumsi air rata-rata berdasar asumsi atau standar yg dikeluarkan oleh lembaga yg berwenang. Tiap negara mempunyai standar masing-2. WHO juga mempunyai standar sendiri. Indonesia standarnya SNI yg dikeluarkan oleh dept. PU. untuk menghitung kebutuhan air suatu wilayah mestinya berdasar dari data penduduk dan prediksi 10 tahun kedepan (silakan baca tulisan sy sebelumnya "Menghitung Kebutuhan Air Pada Suatu Wilayah"). Pada tabel terlihat untuk 1 org perhari kebutuhan rata-2 6-250 ltr/hari. Asumsi 8 m3/bln (pembulatan, unt perencanaan desain pakai yg terbesar... Indonesia gitu loh.. he...he...) asumsi 1 keluarga 5 org. Maka 8x5 = 40 m3/bulan. Sebaiknya kalau untuk skripsi berdasar data riil hasil survey atau menggunakan data sekunder yg ada di pemda. Selain rumah tangga harus dilihat jg ada Industri, Ibadah, wisata & sarana umum lainnya, ini penting karena pemakaian air Industri lebih banyak dari rumah tangga biasa. Untuk kapasitas tank biasanya kita jg berasumsi bahwa jumlah air yang ada di tank tersebut harus bisa menampung kebutuhan sejumlah SR dalam waktu beberapa lama, biasanya lama waktu yang dibutuhkan ketika bangunan IPA dalam keadaan mati atau proses maintenance. Biasanya berkisar 6-12 jam. Untuk masalah pipa dari intake hingga ke reservoir, biasanya tergantung pada jenis pipa yg dipakai, data ketinggian lokasi intake, plant dan reservoir, berapa banyak accessories pipa yang ada pada jalur tersebut, waktu tempuh yang diharapkan, besar pressure pompa baik di intake maupun pompa distribusi, semua itu dirangkum dan dihitung sehingga ketemulah diameter pipa.. okay smoga penjelasan singkat sy bisa sedikit membantu menyelesaikan masalah mbak evita. Senang bisa berkomunikasi dgn mbak.. syg jauh, kalau dekat mungkin kita bisa diskusi lebih banyak lagi.. ingat Jypr jd ingat bekerja disana hampir mati tersengat tawon, bertemu dgn kepala suku, hampir kena bacok penduduk stempat, dan ngeri-2 sedap ketika harus melewati perkampungan Nafri yg terkenal itu.. ingin rasanya ke sana walau sekedar main... salam..
BalasHapusPak, saya mau bertanya mengenai volume ground reservoar. Yang saya temukan pada referensi, rumus untuk mencari volumenya adalah Vr = Qd - Qs.T + Vf. Yang ingin saya tanyakan adalah Qs itu kapasitas air yang di dapat dari mana ya pak?
BalasHapusTerimakasih.
to : kikyrisky, setahu saya rumus yang anda tanyakan adalah rumus untuk menghitung kapasitas tank / reservoar bagian bawah suatu gedung bertingkat. Penjelasan singkatnya Qd = jumlah kebutuhan air/hari (m3/det) Qs = kapasitas pipa dinas (m3/jam) T = waktu pemompaan Vf = cadangan air pemadam kebakaran.
BalasHapusPipa dinas adalah pipa yang menyalurkan air dari tangki air bawah ke tangki air atas yang harus mempunyai ukuran cukup untuk mengalirkan air sesuai dengan kebutuhan jam puncak. Penentuan diameter pipa dinas menggunakan persamaan Qs = V.A dimana V = kecepatan air dalam pipa (m/det) A = luas penampang pipa (m2, biasanya diasumsikan V = 2 m/det sebagai batas tertinggi yang diijinkan. Demikian penjelasan singkat saya, semoga bisa menjawab pertanyaan anda. Terimakasih sudah berkunjung dan atas pertanyaannya yang bagus. Salam kenal.