Kamis, 16 Desember 2010

Menghitung Kebutuhan Air Pada Suatu Wilayah


Dalam tulisan sebelumnya dengan judul Studi Kelayakan Air Minum yang di posting bulan November 2010, penulis mencantumkan tentang besarnya kebutuhan air minum suatu wilayah menjadi salah satu syarat utama yang harus diketahui dalam perencanaan Sitem Perencanaan Air Minum.  

Dalam tulisan ini penulis mencoba dan mengajak pembaca untuk membahasnya lebih detail.  Ada cara mudah untuk menghitung besarnya kebutuhan air maximum suatu wilayah yaitu dengan cara mengetahui jumlah penduduk wilayah tersebut. Setiap jumlah 1.000 orang maka dihitung 1 liter/detik, sehingga dalam wilayah tersebut jumlah penduduknya mencapai 200.000 orang pada periode waktu tertentu maka kebutuhan akan air minum daerah tersebut mencapai 200 liter/detik. Cara seperti ini biasanya digunakan pada suatu daerah seperti pedesaan yang masih belum padat penduduknya dan alternative sumber air minum masih banyak seperti air tanah.

Untuk daerah yang mempunyai tingkat kompleksitas yang lebih besar seperti di daerah perkotaan cara seperti diatas kurang bisa menjadi acuan.  Untuk mendapatkan jumlah yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah maka perlu dilaksanakan survey.

Dalam melaksanakan survey, suatu tim harus memenuhi persyaratan dalam peraturan dan perundangan yang berlaku.  Survey dilakukan untuk mendapat data-data sebagai berikut :

1.   Penggunaan air setiap orang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Rumus yang dipakai adalah :

Pemakaian air/org/hari  = Total jumlah pemakaian air dari hasil survey  
                                                                 Jumlah kuesioner

Hal lain yang juga harus diketahui terkait dengan hal ini adalah Kenaikan jumlah penduduk daerah pelayanan setiap tahun dan kenaikan pemakaian air setiap orang seiring dengan meningkatnya perekonomian didapat  dari perbandingan bbeberapa tahun sebelumnya.

2.  Penggunaan air setiap orang untuk kegiatan non domestic.

Sumber : RSNI T-01-2003 Tata Cara Perencanaan Plumbing
Dengan menggunakan table diatas maka dapat dihitung besarnya pemakain air non domestic.

3.  Besar penghasilan.
4.  Kemampuan untuk membayar.
5.  Tipe rumah tinggal.
6.  Keinginan untuk berlangganan.
7.  Pemakaian sumber air minum yang digunakan di daerah perencanaan.

Survey dilakukan dengan membuat daftar questioner yang diserahkan kepada setiap kepala keluarga yang ada dalam suatu daerah.  Untuk domestic juga harus dihitung besaran Hidran Umum (HU) selain kebutuhan air rumah tangga.

Hitung besarnya kebutuhan air berdasar besarnya waktu perencanaan air dengan memakai data hasil survey dan prediksi jumlah penduduk. Sebagai salah satu sumber data dipakai juga trend pemakaian air yang didapat dari billing system dari perusahaan air minum existing.  
Besarnya jumlah pemakaian air didapat dari jumlah pemakaian domestic ditambah pemakain hidran umum dan pemakaian dan non domestic.

Ref : RSNI T-01-2003 Tata Cara Perencanaan Plambing
        Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan SPAM - Kemenpu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar